TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

this widget by www.AllBlogTools.com

DASAR IBADAH SEJATI

Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya. (Imamat 6:9)

Api yang diatas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan lembakar segala lemak korban keselamatan disana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, jangan dibiarkan padam (Imamat 6:12,13).
Tiap-tiap pagi kita sebagai orang kristen harus menaikkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, pujian dan penyembahan itu seperti membakar korban keselamatan di atas mezbah yang baunya harum sampai di Tahta Tuhan. Api yaitu Roh penyembahan harus kita jaga supaya tetap menyala di dalam hati kita, harus dipelihara menyala di dalam hati kita, jangan dibiarkan padam.

Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang (ini adalah lambang keempat Injil Tuhan Yesus : Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak henti-hentinya mereka berseru siang dan malam : "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Maha Kuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." (Wahyu 4 : 6-8)

Api pujian dan penyembahan harus dijaga tetap menyala di dalam hati kita dengan tidak henti-hentinya berseru siang dan malam ---> sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak henti-hentinya mereka berseru siang dan malam : "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Maha Kuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Oleh : Samuel Rajawali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar