TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

this widget by www.AllBlogTools.com

III. Kekristenan Sejati Berarti Senantiasa Beribadah, Bukan Kadangkala Saja

Ibadah dan kekristenan sejati adalah identik.

  1. Mustahil bagi kita untuk tidak memberikan diri kita kepada sesuatu yang paling kita cintai. Kalau kita mengasihi Tuhan diatas segalanya, Dia akan menjadi alasan hidup kita. Kalau seseorang mengasihi Tuhan diatas segalanya, ia akan sadar bahwa ia hidup bagi Tuhan dalam segala perkara hidupnya.
  2. Tidak ada yang kurang dari hal ini yang dapat diterima Tuhan. Jika ibadah tidak menjadi kebiasaan atau keadaan pikiran dan jika seluruh keberadaan diri kita tidak dipersembahkan kepada Tuhan, maka Dia pasti punya saingannya dalam hati kita. Hal ini tidak akan diterimaNya. Dan berusaha menyenangkan hatinya Dia dengan "kegiatan Ibadah" (yang bukan menjadi kebiasaan) adalah jauh lebih menjijikkan daripada seorang istri yang mencoba menyenangkan suaminya dengan senyuman yang dibuat-buat sementara ia hidup hanya untuk menyenangkan dan mendapat kasih sayang dari lelaki lain.
  3. Menyimpang dari keadaan ini adalah perselingkuhan hati. Tidak perduli apapun tindakan lahiriah seseorang, disaat ia menyingkirkan ibadah yang tulus untuk melayani Tuhan -- ia, dalam hatinya, sudah meninggalkan kekristenan yang benar. Ia tidak lagi melayani Tuhan, tetapi melayani sesuatu yang ditetapkan hatinya; dan inilah sasaran ibadahnya -- yaitu ilah / berhalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar